Menulis
Buku Dari Karya ilmiah
Judul : Pelatihan
Belajar Menulis PGRI
Resume Ke : 4
Gelombang : 21
Tanggal : 11
Oktober 2021
Tema : Menulis
Buku Dari Karya Ilmiah
Narasumber : Noralia
Purwa Yunita, M.Pd
Malam ini hari Senin, tanggal 11 Oktober 2021 Pelatihan Belajar Menulis PGRI memasuki pertemuan keempat. Qadarullah malam ini tempat saya mendapat giliran mati lampu. Yah dengan penerangan seadanya dengan mengucapkan bismillah saya mencoba menyimak pelatihan lewat WA Group dan mulai mengetik resume. Hari ini saya sangat bersemangat sekali untuk mengikuti dan menyimak materi. Saya sangat bangga karena malam ini pelatihan ini diisi oleh moderator yang sangat ispiratif dan tidak asing lagi di lingkungan sekolah saya.
Beliau bernama Bu Rosminiyati yang
mempunyai tempat mengajar yang sama dengan saya SMK Negeri 2 Pangkalpinang,
dari beliaulah saya mengenal Group menulis ini, dari beliaulah saya bersemangat
untuk mulai belajar menulis. Walaupun sedikit telat karena narasumber sedang
mengikuti diklat luring tidaklah mengurangi semangat saya malam ini. Narasumber
hari ini adalah bu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Melihat profil beliau saya
sangat takjub diusia yang masih terbilang muda banyak prestasi buku yang telah
dibuatnya yaitu 15 buku yang terdiri dari bahan ajar, buku antologi dan buku
solo.
A.
Perkenalan
singkat narasumber
Materi dimulai dengan perkenalan profil singkat dari bu Noralia dan awal mula belia menulis buku dimulai dari bergabung di kelas menulis om Jay gelombang 8. Beliau sangat tertarik dengan materi yang diberikan narasumber bu Hati yang memberikan materi menulis buku dari Penelitian Tindakan Kelas atau disingkat PTK.
Akhirnya bu Noralia bersemangat untuk mulai mengubah Tesis dan Best Practise yang dibuatnya bersama Prof Eko Indrajit untuk dapat dijadikan sebuah buku. Alasan beliau kenapa bersusah – susah untuk melakukan itu karena berharap karya yang sudah dibuatnya tidak hanya bisa dibaca sendiri melainkan juga bisa dibaca dan dinikmati oleh orang banyak. Sungguh niat yang sangat mulia yang patut kita tiru dan teladani..
Melihat semangat beliau saya tergelitik
juga untuk menjadikan satu PTK dan dua Best
Practice yang saya buat untuk
dijadikan sebuah buku juga. Semoga niat saya diijabah ole Allah SWT, Aamiin.
Materi yang sangat menarik untuk mulai disimak dan dipelajari
B.
Bagaimana
proses menulis buku dari karya ilmiah ?
Proses mengubah laporan ilmiah menjadi
sebuah buku tidaklah mudah. Banyak beberapa bagian yang harus dihilangkan
antara lain :
1.
Ubah
Judul
Judul dari karya ilmiah yang diubah
kedalam buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Kita harus
menghilangkan materi, subjek dan tempat penelitian.
Contoh : Judul Tesis “Pengembangan Modul Berbasis Riset Pada
Materi Reaksi Redoks Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas
X SMA” diubah menjadi “Kiat Menulis
Modul Berbasis Riset”
Judul Best Practice “Efektivitas Pembelajaran Berbasis Gamifikasi
Pada Peningkatan Aktivitas Dan Minat Belajar Siswa” diubah menjadi “Gamifikasi, Membuat Belajar Seasyik
Bermain games”
Dari contoh diatas dapat dilihat
objek atau fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan atau pembuatan
modul. Jadi jika kita ubah menjadi sebuah buku sesuaikan dengan fokus penelitian
dan tinggal menambah kata seperti KIAT,
JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi buku yang popular.
2.
Ubah
Daftar Isi
Didalam karya ilmiah biasanya
daftar isi berupa
Bab 1 pendahuluan berisi latar
belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
Bab 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan
dan saran
Untuk menjadikan karya ilmiah
menjadi sebuah buku kita bisa mulai mengembangkan materi dari bab 2. Contoh bab
2 yang merupakan landasan teori berisi
1. 2.1 hasil belajar
2.2 media
pembelajaran
2.3 modul
2.4 metode
pembelajaran
2.5 pembelajaran
berbasis riset
ketika
menjadi sebuah buku dapat dibuat beberapa bab yaitu
Sub
bab 2.1 hasil belajar menjadi bab 2 buku yang berisi
Bab
2 TEORI BELAJAR
2.1
belajar
2.2
permasalahan dalam belajar
2.3
hasil belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya
Sub
bab 2.2 media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab
3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1
Pengertian Media
3.2
Jenis Media
3.3
Manfaat media
Sub
bab 2.3 modul menjadi bab 4 buku
Bab
4 MENGENAL MODUL
4.1
Pengertian Modul
4.2
Karakteristik Modul
4.3
Sistematika modul
4.4
Kelebihan Modul
Kita
harus melakukan langkah – langkah diatas hingga sub bab pada karya ilmiah
selesai dibahas dan menjadi bab baru pada buku. Dengan demikian bagian dari Bab
2 saja dari karya ilmiah yang kita ubah untuk menjadi sebuah buku sedangkan bab
3 dari karya ilmiah harus dihilangkan karena hanya berisi data statistik.
Sumber : Ibu Noralia
3.
Ubah
Sedikit Isi Karya ilmiah
Didalam mengubah karya ilmiah
menjadi sebuah buku kita harus menghilangkan kata “Penelitian Laporan PTK dan Laporan
skripsi”. Kita juga bisa menambah grafik tapi tidak boleh terlalu banyak. Grafik
yang tidak kita tampilkan bisa dibah menjadi bentuk kalimat.
Secara kebahasan dan penyajian
karya ilmiah versi buku tentu berbeda dengan laporan. Semua susunan dan gaya
tulisan mengikuti ide dan kreativitas masing – masing penulis hal ini bisa
didapatkan dari pengalaman dan sumber bacaanya. Hasil karya ilmiah yang diubah
menjadi sebuah buku harus menghasilkan buku yang mengena oleh pembaca.
Daftar pustaka yang ada dibuku harus
menggunakan situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id,
jurnal ilmiah, e book atau kaya ilmiah lainnya. Kita harus menghindari
menggunakan daftar pustaka dari blog pribadi.
Contoh urutan penulisan daftar
pustaka dari internet sebagai berikut nama,
tahun penayangan, judul artikel, alamat URl (https://...) dan waktu pengambilan
/ waktu akses yang dijawab oleh narasumber dari pertanyaan 10 dari peserta.
Untuk kesimpulan buku kita harus
memberikan ulasan kelebihan dan kelemahan penelitian supaya pembaca menyakini
kita telah benar – benar melakukan penelitian.
4. Karya
ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf
dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit
C.
Hasil
karya ilmiah menjadi sebuah buku
Isi dari karya ilmiah yang
dijadikan sebuah buku tidak harus menampilkan data hasil penelitian. Kita harus
berfokus tentang apakah pada perancangannya, penerapannya dan aplikasinya. Sebagai
contoh bagaimana membuat aplikasi gamifikasi dan penerapannya dalam
pembelajaran. Satu hal yang paling terpenting buku yang kita buat dari karya
ilmiah isinya tidak boleh sama untuk menghindari self plagiarisme. Kita bisa
menggunakan teknik parafrase atau teknik lainnya yang tidak ada kesamaan
kalimat pada buku.
Dengan demikian, membuat buku dari karya
ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover saja atau judul sementara isi sama.
Kita harus mengubah struktur dan isi karya ilmiah yang aslinya. Dari PTK yang
pernah kita buat bisa dijadikan sebuah buku dengan menyesuaikan dengan model
ESD (education for sustainable development)
supaya ada efek kekiniannya. Tipsnya adalah dengan banyak membaca dan menulis.
D.
Tujuan
mengubah karya ilmiah menjadi buku
Karya ilmiah akan menjadi manfaat
jika kita mengubahnya ke dalam sebuah buku. Kenapa demikian, karena karya
ilmiah yang kita buat bukan hanya untuk bisa dinikmati sendiri tetapi juga bisa
dibaca dan dinikmati oleh orang banyak. Selain untuk menambah angka kredit
karena memiliki ISBN, buku yang kita buat bisa dimanfaatkan oleh teman sejawat
lain untuk bahan pembelajaran.
Alangkah bahagianya kita jika bisa
memberikan manfaat bagi orang banyak, bukan hanya sekedar harta tapi ilmu yang
bermanfaat. Semoga kita bisa mulai belajar membuat karya ilmiah kita menjadi
sebuah buku.
“Sukses tidak melulu soal harta dan
tahta, tapi tentang menebar cinta, bahagia dan berbagi ilmu untuk membantu sesama”
PangkPangkalpinang,
11 Oktober 2021
E.
Keren say..
BalasHapusPaket lengkap karena disuguhi dengan tebaran cinta dan kebahagiaan
BalasHapusQuote nya mantul gaes..ntar ajarin ya say..cara buat quote nya biar bisa kayak punya mu...
BalasHapusUjian menggapai kesuksesan dalam kegelapan malam. Tetap sukses meskipun PLN sedang tidak berdamai. Semoga karya besar lahir dari perjuangan yang tulus dan ikhlas. Semangat terus, ya.
BalasHapuslengkap dan bagus, teruskan perjuanganmu
BalasHapus