Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Judul :
Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume
Ke :
13
Gelombang :
21
Tanggal :
1 November 2021
Tema :
Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber : Susanto,
S.Pd
Bismillahirrahmanirrahim
…
Pagi
hari ini tepatnya pukul 7.00 WIB setelah hampir setahun setengah semenjak
pandemi sekolah kami melaksanakan upacara bendera, karena masih pandemi peserta
yang mengikuti upacara terbatas hanya guru, staf tata usaha dan siswa kelas X
shift ganjil. Tanpa mengurangi khitmatnya upacara, pengarahan pembina upacara
tadi pagi sangat mengena di dalam hati, upacara bendera bertujuan untuk melatih
kedisiplinan siswa, rasa cinta tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia
dan menghargai jasa pahlawan. Didukung cuaca yang cerah hingga keringat membanjiri
baju semua peserta mengikuti upacara dengan khitmat.
Siang hari cuaca cerah berganti dengan mendung dan guyuran hujan lebat sampai sore, hingga cuaca yang mendung syahdu masih sangat terasa malam ini, seharian dari siang hingga sore Kota Pangkalpinang diguyur hujan. Sore tadi habis mengajar dikelas saya lihat status Whatsaap teman yang memposting sebuah buku yang berjudul “Jendela Literasi” hmmm buku solo pertama sang moderator malam ini Bu Rosminiyati sudah terbit, tergelitik hati bertanya Bu Ros kok saya tidak dapat ya bukunya, hehehe ? Bu Rosminiyati moderator malam ini mendampingi narasumber mengisi materi dengan tema “Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan”, membaca flyer tersebut membuat saya berpikir apa itu Proofreading ? Makin tidak sabar saya mengikuti pelatihan malam ini didukung dengan cuaca dingin yang menggoda, mendukung buat segera tidur beristirahat. Karena tak sabar mulai saya mengetik mesin google untuk mencari apa itu proofreading ?
Memasuki pertemuan ketigabelas malam ini makin membuat
saya tidak sabar mau menyelesaikan resume Pelatihan Group Menulis untuk menjadi
sebuah buku solo pertama bagi saya. Melihat buku solo teman sejawat yang sudah
berseliweran di kantor membuat saya makin bersemangat untuk segera membuat buku
solo. Memang awalnya terasa berat, setelah diikuti hari demi hari, minggu demi
minggu dan akhirnya sudah berganti bulan semua terasa semakin ringan. Niat
ikhlas dihati menjadi pondasi awal untuk melakukan semua kegiatan pelatihan
ini, niat untuk belajar menulis dan menerbitkan buku yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang banyak.
A. Biodata
Singkat Narasumber
Narasumber
malam ini adalah Bapak Susanto, S.Pd lahir di Gombong Kebumen, 29 juni 1971. Pak
D mengajar di SDN Mardiharjo, kab Musi rawas Sumatera Selatan. Walaupun beliau
belum memiliki buku solo tetapi Pak D sapaan narasumber malam ini memiliki buku
yang berjudul “Berani Menulis dalam 20 Hari” merupakan kumpulan artikel
resume belajar menulis bersama Om Jay dalam hati saya berkata "ya itu buku solo
Pak D". Beberapa buku antologi juga sudah dihasilkan Pak D, beliau juga aktif
menjadi praktik editor di beberapa buku antologi. Pak D juga aktif mengikuti
komunitas menulis di lagerunal, AISEI Writing Club, Rumah Virus Literasi dan
Group Menulis Wijaya Kusumah atau Om Jay.
B. Apa Pengertian Proofreading ?
Proofreading
atau kadang disebut dengan uji - baca adalah membaca ulang
sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan
dalam teks tersebut.
Kesalahan
yang dimaksud adalah penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam
penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata.
Orang
yang melakukan proofreading disebut sebagai proofreader. Tugas – tugas proofreader
antara lain :
a)
Menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan
b)
Memastikan tulisan yang diuji – baca diterima
logika dan dipahami
c)
Mengenali apakah sebuah kalimat efektif
atau tidak
d)
Mengenali susunan kalimat sudah tepat atau
belum
e)
Mengenali substansi sebuah tulisan dapat
dipahami oleh pembaca atau tidak
C. Mengapa
Harus Melakukan Proofreading ?
Proofreading
adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum
dipublikasikan atau dibagikan. Oleh karena itu, kegiatan ini sesungguhnya
adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan.
Proofreading
adalah tahap paling akhir dalam proses penulisan sebelum dipublikasikan atau
dibagikan. Oleh karena itu, kegiatan ini sesungguhnya adalah kegiatan akhir
setelah tulisan diselesaikan. Lakukan proofreading HANYA DAN HANYA JIKA
tulisan sudah selesai, naskah buku sudah selesai.
D. Bagaimana
Melakukan Proofreading ?
1)
Proofreading Oleh Penulis
Proofreading
dilakukan oleh penulis jika naskah sudah selesai dan diendapkan beberapa saat
bisa hitungan jam atau hari.
Jika proofrading dilakukan oleh penulis setelah naskah diendapkan, maka ketika melakukannya, ia bertindak sebagai "CALON PEMBACA"
Langkah
– langkah penulis melakukan Proofreading antara lain :
Langkah Pertama :
Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten
dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
Langkah Kedua : Merevisi penggunaan bahasa : kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga : Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yan jelas, dan konsistensi gaya dan memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Langkah
Keempat : Mengecek ejaan merujuk ke KBBI &
PUEBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit, pemenggalan
kata-kata yang merujuk ke KBBI, konsistensi nama dan ketentuannya dan perhatikan
judul bab dan penomorannya
2)
Proofreading Oleh Orang Lain
Proofreading
dilakukan oleh orang lain dengan cara menguji baca naskah kembali dan mengedit sesuai
dengan KBBI dan PUEBI Daring sebagai alatnya.
E. Bagaimana
Melakukan Proofreading Oleh Blogger ?
Jika Anda adalah seorang blogger (dulu belum, mungkin) setelah ikut pelatihan di kelas ini, Anda adalah bloger karena resume dipublikasikan di blog.
Langkah
– langkah blooger melakukan Proofreading antara lain :
1) Hindari kesalahan yang tidak perlu
misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata
2) Kesalahan lain misalnya, memberi spasi
(jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya.
Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang
mengikutinya
3)
Penulis harus menguasai EYD (sekarang
PUEBI) dan kata-kata baku di KBBI
F. Bagaimana
Cara Melakukan Proofreading Pada Ejaan
Tujuh cara Melakukan Proofreading Pada Ejaan antara
lain :
1)
Setelah tulisan di blog selesai, buka
jendela draft, dan buka juga jendela pratinjau
2)
Baca tulisan pada jendela pratinjau
3)
Jika ada kesalahan penulisan, blok kata
yang salah lalu di copy
4)
Setelah itu buka jendela draft, tekan
tombol CTRL + F
5)
Tempelkan salinan tadi di kolom pencarian
CTRL + V
6)
Akan muncul highlight tulisan, kita
lakukan perbaikan, setelah itu klik tombol simpan atau CTRL + S
7)
Buka jendela pratinjau, kemudian refresh
atau tekan tombol F5
Melihat banyaknya buku – buku yang sudah
diedit pak D membuat saya bergumam, hmm saya mau jadi editor suatu saat nanti. Saya
paling suka membaca naskah untuk kemudian diedit menjadi naskah yang layak
dibaca dan diterbitkan. Tugas seorang proofreader tidak mudah ternyata selain
memperhatikan kesalahan tanda baca atau ejaan dalam tulisan juga harus melihat
apakah tulisan bisa dipahami dan diterima logika apa belum.
Sumber : Buku Editan Pak D
Contoh
sederhana proofreading menurut Pak D :
Teks
Asli
Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan
cerita non fiksi. Tetapi cerita non fiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita
fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan
penulisan karya non fiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah,
laporan penelitian, dan sejenisnya.
Teks
Perbaikan
Membuat cerita fiksi memang sedikit
berbeda dengan cerita nonfiksi. Tetapi, cerita nonfiksi
dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang
tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya nonfiksi yang telah
ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.
Untuk itu saya harus bisa dari sekarang menjadi proofreader bagi naskah yang saya buat sendiri di blog sebagai langkah awal dengan menggunakan KBBI dan PUEBI sebelum melakukan proofreader bagi orang lain. Kalimat yang disarankan tidak boleh lebih dari 20 kata. Berikut video youtube tentang belajar KBBI dan PUEBI yang disampaikan pak D.
“Tulis saja, jangan
pedulikan teknis. Salah nggak papa mumpung ide masih mengalir. Jika sudah
selesai, barulah kita lakukan editing”
Pangkalpinang, 1 November 2021
cakap digital dan resume BM yang kren
BalasHapusNtapsoul....
BalasHapusMantap jiwa juga bunda
HapusGood job, mantaap
BalasHapusSudah lengkap, rapi lagi,, jd enak bacanya
BalasHapusBelum bisa buat resume berwarna spt bu yeni
HapusMantap bun. Semangat terus 💪💪💪
BalasHapusPasti semangat
HapusLengkap say... Mantap
BalasHapusWow ... pangkas habis. Mantap.
BalasHapus