Yuk belajar matriks

Belajar matriks akan lebih mudah dan simpel kalau kita mempraktikkan secara langsung dan banyak berlatih.

Seputar materi Vektor

Ada yang mengenal tentang Vektor, jika tidak yuk kita belajar apa itu Vektor

Determinan Matriks

Lebih lanjut mengenai determinan matriks

Seputar materi vektor

Ada yang mengenal tentang Vektor, jika tidak yuk kita belajar apa itu Vektor

Seputar materi vektor

Ada yang mengenal tentang Vektor, jika tidak yuk kita belajar apa itu Vektor

Jumat, 24 September 2021

Puisi _ Delvi oktovianti " Kampung Halaman "

 

KAMPUNG HALAMAN

 

Semilir angin berhembus pelan

Kicau burung bersahutan

Gemiricik air menyejukkan

Setitik embun di dedaunan

 

Teringat kampung halaman

Hamparan hijau padi

Suasana alam pedesaan

Terasa sejuk di sanubari

 

Mentari pagi memancarkan sinarnya

Hangat menyelimuti raga

Terasing dari hiruk pikuk kota

Sungguh asri bagai surga dunia

 

Kampung halaman yang kurindu

Keindahanmu mengusik kalbu

Tanah kelahiranku

Tempat asa dan lara beradu

Puisi _ Delvi Oktovianti " Kerja "

 

KERJA

 

Kantuk dan lelah terasa

Penat menyelimuti jiwa

Saat pejamkan mata

Alihkan urusan duniawi

 

Pagi, siang, sore bekerja

Demi sesuap nasi

Sabar dan ikhlas dihati

Mengharap pahala surga

 

Kerja ayo kita kerja …

Semboyan dalam hati

Malas merusak jiwa

Rajin membuka pintu rezeki

 

Keluh kesah hindari

Perbanyak syukur dengungkan

Malam tiba dinanti

Istirahat panjang diperaduan

Puisi _ Delvi Oktovianti " Belahan Jiwa "

 

BELAHAN JIWA

 

Rindu tak berujung saat terpisah raga

Degup jantung jika berjumpa

Gugusan pulau membentang katulistiwa

Halang merintang menggoyahkan jiwa

 

Doa dan harap mengharu biru

Menanti kepastian di ujung waktu

Keindahan di pelupuk mata

Tak terlihat tertutup cakrawala

 

Hati terpaut bagai melodi indah getarkan jiwa

Takkan lari gunung dikejar pepatahnya

Jodoh sudah di garis tangan Ilahi

Berharap engkau belahan jiwa sejati

 

Janji suci terucap pengikat hati

Buah dari kesabaran diri

Belahan jiwa yang kudapati

Semoga kekal abadi di surga nanti

Puisi _ Delvi Oktovianti " Sepertiga Malam "

 

SEPERTIGA MALAM

 

Keheningan malam yang sunyi menepi

Pecah dengan suara berirama ringan

Ayam berkokok bersahut – sahutan

Suara jangkrik riang silih berganti

 

Kantuk dan lelah menyelimuti jiwa

Aktivitas padat meraja rela

Bangunlah jiwa dan raga yang merana

Hamba bersujud memuji – Nya

 

Sepertiga malam yang khusyuk

Bersimpuh dan mengadu kepada – Mu

Segala suka, duka dan lara merasuk

Kutumpahkan di sepanjang sajadahku

 

Sepertiga malam yang syahdu

Mengalihkan sedetik duniaku

Bersyukur dan berdoa pada Ilahi

Menyambut hangatnya mentari pagi

Puisi _ Delvi Oktovianti " Anakku Sayang "

 

ANAKKU SAYANG

 

Anakku yang tampan dan cantik

Anakku yang soleh dan solehah

Permata hatiku yang menarik

Kebanggaan dimasa depan yang cerah

 

Rajin belajar dan mengaji setiap hari

Pintar akademik dan islami

Bekal dunia dan akhirat digeluti

Dilakukan dengan sepenuh hati

 

Anakku dunia begitu kejam dihadapan

Terbentang kerikil dan rintangan

Pupuklah diri dengan iman

Selamat dan sukses dalam gengaman

 

Anak yang kuasuh dengan sedu sedan

Besar harapan dan cita – citaku

Hanya doa yang dapat kupanjatkan

Bersimpuh di sepertiga malamku

Puisi _ Delvi Oktovianti " Rumahku Istanaku "

 

RUMAHKU ISTANAKU

 

Rumahku tempat berteduh

Rumahku tempat melepas lelah

Rumahku tempat beribadah

Rumahku tempat bercengkrama sumringah

 

Baiti Jannati pepatahnya

Rumahku adalah surgaku

Walau mungil dan sederhana

Hangat terasa di relung jiwaku

 

Tak perlu mewah rupawan

Tak perlu bagai pencakar langit

Terpenting bersih dan nyaman

Penghibur hati yang menjerit

 

Sujud syukur kupanjatkan

Punya rumah bagai istana surga

Tempat usia senjaku dihabiskan

Tempat mengadu keharibaan – Nya

Puisi "Pasien"

 

PASIEN

 

Hilir mudik berseragam putih dan hijau

Berjibaku dengan beragam pasien

Satu persatu melayani bangsal biru

Pandangan menyayat mengharap ulur tangan

 

Cairan infus terpasang di pergelangan tangan

Mengalir deras merasuki tubuh

Berharap virus dan bakteri penyakit berlarian

Setelah screening selesai bisa sembuh

 

Harapan baru menyelimuti jiwa

Hidup adalah kesempatan kedua

Mentari pagi disongsong dihadapan

Aktivitas berjalan ringan

 

Beribadah wujud syukur pada Ilahi

Sepenuh jiwa raga bekerja dan berdoa

Kebahagian adalah kunci kesehatan

Berharap tidak menjadi pasien lagi