Mengenal Penerbit Indie
Judul :
Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume
Ke :
17
Gelombang :
21
Tanggal :
10 November 2021
Tema :
Mengenal Penerbit Indie
Narasumber : Mukminin,
S.Pd, M.Pd
Bismillahirrahmanirrahim
…
Setiap
tahun tepatnya tanggal 10 November yang bertepatan dengan hari ini rakyat
Indonesia memperingati hari pahlawan. Sebagai warga negara yang baik kita harus
bisa menghargai jasa – jasa para pahlawan yang telah rela berkorban, berjuang
membela dan mempertahankan Indonesia dari tangan penjajah. Sumbangsih kita yang
harus dilakukan adalah dengan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan
menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.
Hari
ini memasuki malam ke 17 dari 30 pertemuan Group Belajar Menulis Gelombang 21, sang
moderator Bu Aam Nurhasanah mulai membuka pelatihan dengan menyapa semua
peserta tepat pukul 19.15 WIB. Bu Aam berkata “Tinggal 3 pertemuan lagi Bapak
Ibu sekalian bisa menyusun naskah hasil pelatihan menjadi buku solo, semoga bapak
Ibu diberikan kekuatan untuk bisa menyelesaikannya”. Aamiin… Semoga bisa gumam
saya dalam hati. Narasumber malam ini adalah Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd yang
merupakan alumni Group Belajar Menulis Gelombang 8 yang akan memberikan materi
dengan tema “Mengenal Penerbit Indie”.
A. Biodata
Singkat Narasumber
Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd lahir di
jombang, 6 Juli 1965. Beliau yang akrab dipanggil Cak Inin adalah narasumber
belajar menulis online WA group PGRI asuhan Bapak Wijaya Kusumah atau Om jay
dan narasumber di Pelatihan Menulis buku ber – ISBN. Cak Inin telah banyak
menghasilkan karya berupa buku solo, buku bersama dan antologi, salah satu buku
solonya adalah “55 Pantun Nasehat” dan “Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal
Bersama Para Pakar”. Masih banyak karya lain yang dihasilkan Cak Inin untuk
lengkapnya bisa dilihat di https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
B. Sejarah
Menulis dan Menerbitkan Buku
Di
era Globalisasi sekarang siapapun bisa menulis dan menerbitkan buku. Apapun
profesi yang dimiliki seseorang misalnya pelajar, mahasiswa, guru, wiraswasta
dan pegawai, setiap orang bisa menulis dan menerbitkan buku karena tidak
sesulit yang dipikirkan dan dibayangkan. Seorang guru pasti sudah terbiasa dalam
pembelajaran sehari – hari menulis Modul, Best Practise dan Karya Ilmiah berupa
Penelitian Tindakan Kelas. Guru pasti memiliki pengalaman dan kisah yang
menarik untuk ditulis dan dijadikan sebuah buku dan bisa diambil manfaat dari
buku yang ditulis.
Menulis
memerlukan tekad dan motivasi yang kuat. Semua itu bisa didapat dari hasil
ketekunan dan terus belajar. Motivasi atau kata – kata mutiara tentang menulis agar
sukses dalam berkarya yang biasa kita dengar dan pakai tentang semangat menulis
yaitu
"Semua
orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan
dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
"Kalau
kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah
penulis". - Imam Al-Ghazali
C. Bagaimana
Cara Menulis dan Menerbitkan Buku ?
Seorang
penulis pemula yang ingin menulis dan menerbitkan bukunya harus memahami 5 tahapan
menulis dan menerbitkan buku anatara lain :
1)
Prawriting
a.
Tahap awal yang dilakukan penulis adalah
mencari ide, gagasan dan masalah apa yang akan ditulis dengan peka terhadap
sekitar (Pay Attention)
b.
Penulis harus kreatif dan peka menangkap
fenomena apa yang terjadi dan menarik di sekitar untuk menjadi sebuah tulisan
c.
Penulis banyak membaca buku sebagai
referensi dalam menulis
a.
2)
Drafting
Penulis mulai menulis naskah buku sesuai dengan apa
yang disukai (pasion) dan hobinya.
Misal : menulis
artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatifitas dalam merangkai
kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik hati dan minat pembaca
3)
Revisi
Setelah naskah selesai dibuat maka yang kita lakukan
setelah itu adalah revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, tulisan
mana yang perlu dibuang dan tulisan mana yang perlu ditambahkan
4)
Editting/ Swasunting
Setelah naskah kita selesai di revisi maka masuk
tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Penulis hanya memperbaiki
berbagai kesalahan tanda baca dan kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh
dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri
sebelum masuk penerbit. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI
5) Publikasi
Jika tulisan yang berupa naskah buku sudah siap maka
akan memasuki tahap berikutnya yaitu publikasi atau penerbitan buku
D. Apa
Itu Penerbit Indie ?
Penerbit Indie adalah penerbit yang mencetak buku
penulis baik itu pemula atau profesional tanpa memperhatikan naskah itu layak
atau tidak yang penting bukan plagiasi, mencetak dengan sesuai pesanan dengan
waktu yang relatif cepat dengan biaya sesuai dengan aturan masing – masing penerbit.
Di dalam group ini ada empat Penerbit Indie antara lain :
1)
Oase
2)
Gemala
3)
YPTD
4)
Kamila Press Lamongan
E. Apa
Perbedaan Penerbit Indie dan Penerbit Mayor ?
Sebelum penulis mau menerbitkan buku yang ditulisnya, maka penulis harus mengetahui bahwa penerbit buku ada dua macam yaitu penerbit Mayor dan penerbit Indhie.
Perbedaan
penerbit Mayor dan penerbit Indie adalah :
1)
Jumlah Cetakan
Penerbit Mayor : mencetak buku secara masal untuk
cetakan pertama sekitar 3000 eksempelar atau minimal 1000 eksemplar untuk
dijual di toko buku
Penerbit Indie : mencetak buku sesuai pesanan atau
cetak berkala (POD) yang dijual melalui media online Facebook, Twitter, Youtube
dan WA Group
2)
Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
Penerbit Mayor : Naskah harus melewati beberapa tahap
prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin
yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000
eksemplar. Mereka ekstra hati – hati dalam memilih naskah yang akan mereka
terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap
naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat,
harus mengikuti selera pasar dan tingginya tingkat penolakan.
Penerbit Indie : Tidak menolak naskah. Selama naskah
tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan, tidak melanggar undang – undang
hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan
pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Penerbit Indhie adalah
alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3)
Profesionalitas
Penerbit Mayor : Penerbit
mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar
mereka
Penerbit Indie : Penerbit indhiepun profesional, tapi
sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indhie
asal – asalan, asal cetak – jadi – jual. Sebagai penulis, kita harus jeli
memilih siapa yang akan jadi penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan
murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa
menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang
bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus). Mutu
Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas coklat halus awet (bookpaper)
4)
Waktu Penerbitan
Penerbit Mayor : Pada
umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1 – 3
bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat,
tapi ada juga yang sampai bertahun – tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah
penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur
kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam
waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan
dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
Penerbit Indie : Tentu berbeda penerbit indhie akan
segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah
bisa terbit. Karena memang, tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut
ini dan itu. Penerbit indhie menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya
tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga tidak memiliki
pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5)
Royalti
Penerbit Mayor : kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3 – 6 bulan penjualan buku
Penerbit Indie : umumnya
royalti 15 – 20% dari harga buku.
Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status,
dll
6)
Biaya Penerbitan
Penerbit Mayor : Biaya penerbitan gratis. Itulah
sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku
tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas,
penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan
sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di
pihak penerbit
Penerbit Indie : Berbayar sesuai dengan aturan masing
– masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena
pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama
Pertanyaannya
sekarang “Apakah Bapak Ibu sudah mempunyai pandangan penerbit yang akan
menerbitkan buku Anda ?” Ujar Cak Inin.
Jawabnya adalah “Penerbit Independen (penerbit Indie) CV Kamila Press Lamongan” Ujar Cak Inin
Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN melayani cetak buku, dengan jasa ISBN, editing, Lay out, dan design cover buku dengan harga terjangkau.
Syarat
– syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN :
1) Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata
pengantar, daftar isi, naskah, daftar pustaka, biodata penulis dengan fotonya
dan Sinopsis
2)
Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi
1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm.
Gunakan huruf Arial, calibri atau
Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA saya atau email gusmukminin@gmail.com
3)
Rincian biaya cetak buku TERBARU (TERJANGKAU)
di KAMILA PRESS LAMONGAN, hub. hp/wa
Mukminin, 081330944498
Biaya Cetak buku
A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)",
termasuk biaya ISBN, Layout, edit, cover buku :
A. 60 halaman :
Cetak 5 buku/ eksp. = 566.000
Cetak 10 buku/ eksp. = 632.000, plus ongkir
B. 70 halaman :
Cetak 5 buku = 570.000
Cetak 10 buku = 650.000, plus Ongkir
C. 85 halaman :
Cetak 5 buku = 580.000
Cetak 10 buku = 660.000
D. 90 halaman :
Cetak 5 buku = 600.000
Cetak 10 buku = 715.000
E. 100 halaman :
Cetak 5 buku = 635.000
Cetak 10 buku = 725.000
F. 125 halaman :
Cetak 5 buku = 650.000
Cetak 10 buku = 751.000
G. 150 halaman :
Cetak 5 buku = 665.000
Cetak 10 buku = 800.000
H. 200 halaman :
5 buku = 695.000
10 buku = 841.000
I. 250 halaman :
Cetak 5 buku = 725.000
Cetak 10 buku = 900.000
J. 300 halaman :
Cetak 5 buku = 753.000
Cetak 10 buku = 957.000
# SETELAH CETAK
10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT,
Lebihnya dihitung harga cetak ulang :
1. Cetak buku
60 hlm harga @ 20.000
2. Cetak buku 70-75 hlm harga @21.000
3. Cetak buku 100 hlm harga @ 23.500
4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000
6. Cetak buku 250 hlm harga @ 40.000
7. Cetak buku 300 hlm harga @ 45.000
Sumber : Buku Terbitan CV Kamila Press
Demikianlah uraian materi tentang Penerbit Indhie yang
disampaikan Cak Inin malam ini. Lengkap dengan rekomendasi Penerbit Indie CV
Kamila Press yang diampunya sendiri. Semoga kita sesama penulis pemula bisa
menuntaskan tulisan kita dan segera menerbitkan buku kita ke salah satu
penerbit Indie yang sudah direkomendasikan diatas. Harapan buku solo tinggal
selangkah lagi, tetap semangat dan teruslah menulis.
Mimpi suatu saat bisa menulis dan tulisan yang dibuat
bisa menjadi buku dan diterbitkan di Penerbit Mayor dan Penerbit Indie,
Aamiin.
“Bermimpilah setinggi langit, Kita tidak tahu jikalau kapan
mimpi kita suatu saat terkabulkan, yang penting tetap berusaha, tekun dan terus
bersemangat”
Pangkalpinang, 10 November 2021
Kereeeen
BalasHapusMantab terima kasih resumenya. Ayo smgt terbitakan buku solonya
BalasHapusSemakin keren dan terdepan bun 👏👏👏👏
BalasHapusKereen semangat
BalasHapusKreeen Bu ,ayo semangat dan pasti bisa
BalasHapusMemukau
BalasHapusMantap keren bu👍
BalasHapusKereeen vi
BalasHapusMantab
BalasHapusMantap bunda, maju dan sukses slalu....
BalasHapusLengkap..., Mantap say
BalasHapus